Kamis, 12 Desember 2013

NETWORK PLANING

DASAR - DASAR NETWORK PLANING

NETWORK PLANNING
1.      Nama :
Banyak nama digunakan untuk pengertian network planning atau sejenisnya, antara lain :
-          CMD     : Chart Method Diagram
-          NMT     : Network Management Technique
-          PEP       : Program Evalution Procedure
-          CPA      : Critical Path Analysis
-          CPM      : Critical Path Method
-          PERT    : Program Evalution and Riview Technique
Penggunaan nama tadi tergantung dibidang mana hal tadi digunakan, umumnya yang sering dipakai CPM dan PERT, misalnya CPM digunakan dibidang kontraktor PUTL, PERT dibidang research dan Design. Walaupun demikian keduanta mempunyai konsep yang hampir sama.
2.      Ruang Lingkup
Network Planning ( NP ), sebetulnya salah satu saja dari teknik-teknik manajemen, dimana bila semua teknik-teknik tadi dikumpulkan merupakan suatu kesatuan yang disebut Operation Technique Research ( OTR ). Variant-variant lain dari OTR antara lain :
a.       Linear Programming : dipelopori George Dantzing ( USA 1947 ) yang ide-idenya diletakkan ahli matematika L.V Kantorivich ( USSR 1939 ). Sejak tahun limapuluhan, digunakan mula-mula dibidang militer kemudian dibidang ekonomi.
Persoalan-persoalan yang dikembangkan disini ialah bagaimana mencari nilai-nilai minimum atau maksimum dari variabes yang sering berkaitan dan terbatas, misalnya : minimum dibidang ekonomi ( kerugian sekecil-kecilnya ), nilai maksimumnya ( profit maximum ) dengan faktor-faktor produksi yang terbatas. Hingga ada alternatives.
Contoh dalam praktek dibidang perusahaan
b.      Non Linear Programing : variablesnya tidak bergerak linear tetapi konstan. Bagaimana manager harus memilih alternatif.
c.       Dynamic programing : variabel yang pertama mempengaruhi yang kedua, ketiga dan seterusnya. Bagaimana manager mengatasinya.
Misalnya : bila gaji pegawai negeri dinaikan maka biaya-biaya akan naik dan bila biaya-biaya naik harga-harga pun akan naik sehingga kenaikan gaji itu tak berguna lagi.
Persoalannya : Bagaimana agar gaji maksimum dapat naik tetapi tidak berakibat pada biaya-biaya dan harga-harga.
d.      Queuing theory : variabesnya merupakan deretan yang beruntun.
Misalnya : menentukan banyaknya fasilitas di Fakultas, berapa banyak WC diperlukan untuk Fakultas dengan mahasiswa 1500 ? Colt Kampus dengan mahasiswa 10.000 ? Bila 2 WC atau 5 colt kampus ( kurang ), bila 100 WC atau 100 colt ( rugi ).
e.       Montecarlo theory : atau Probability theory : hasilnya berdasarkan kemungkinan-kemungkinan berdasar untung-untungan seperti main dadu dalam judi. Misalnya : kemungkinan : kemungkinan dadu menunjukan angka 3 adalah 1/6 sebab muka dadu 6, kemungkinan dalam pemilu : menang, kalah tidak, tidak menang, tidak kalah. Teori ini berkembang menjadi Teori risiko ( risk theory ).
f.       Network Planning : prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variables) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan orang digeser ketempat lain demi effisiensi.
3.      Penggunaan
a.       Network Planning (NP) khususnya digunakan untuk menyelesaikan suatu proyek yang hanya dilakukan sekali saja, jadi harus dibuat NP baru untuk setiap proyek yang akan diselesaikan, misalnya : pendirian rumah baru, perencanaan perjalanan, rescheduling urutan proses produksi dan sebagainya. Jadi digunakan dalam Tatalaksana proyek.
Haruslah dibedakan antara Tatalaksana proyek dengan Tatalaksana Produksi :
1.      Tatalaksana Proyek menyelesaikan hal khusus, hanya dilakukan sekali.
Tatalaksana produksi menyelesaikan hal umum yang berulang-ulang, rutine.
2.      Fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk Tatalaksana proyek, sekali dipakai sudah selesai.
Fasilitas-fasilitas Tatalaksana Produksi dapat digunakan untuk macam-macam tugas.
3.      Bandingkan : Membuat pakaian khusus dengan membuat pakaian kodian.
4.      Keuntungan Penggunaan Network Planning dalam Tatalaksana Proyek :
1.      Merencanakan scheduling dan mengawasi proyek secara logis.
2.      Memikirkan secara menyeluruh, tetapi juga mendetai dari proyek.
3.      Mendokumen dan mengkomunikasikan rencana scheduling ( waktu ) dan alternatif-alternatif lain penyelesaian proyek dengan tambahan biaya.
4.      Mengawasi proyek dengan lebih efisien, sebab hanya jalur-jalur kritis ( Critical Path ) saja yang perlu konsentrasi pengawas ketat.
5.      Analisa-analisa Network akan membantu :
1.      Time schedule urutan pekerjaan yang efisien.
2.      Pembagian merata waktu, tenaga dan biaya.
3.      Reschedulling bila ada kelambatan-kelambatan penyelesaian.
4.      Menentukan Trade-Off / Pertukaran waktu dengan biaya yang efisien.
5.      Membuka probabilitas / kemungkinan - kemungkinan yang lain menyelesaikan proyek.
6.      Merencanakan proyek yang komplek.
6.      Data yang Diperlukan untuk menyusun Network :
a.       Urutan pekerjaan yang logis :
Harus disusun : pekerjaan apa yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum pekerjaan yang lain dimulai, dan pekerjaan apa yang kemudian mengikutinya.
b.      Taksiran waktu penyelesaian setiap pekerjaan :
Biasanya memakai waktu rata-rata berdasarkan pengalaman. Kalau proyek itu baru sama sekali biasanya diberi slack/kelonggaran waktu.
c.       Biaya untuk mempercepat setiap pekerjaan :
Ini berguna bila pekerjaan-pekerjaan yang ada dijalur kritis ingin dipercepat agar seluruh proyek lekas selesai. Misalnya : biaya-biaya lembur, biaya menambah tenaga dan sebagainya.
d.      Sumber-sumber :
Tenaga, equipment dan material yang diperlukan.
7.      Bahasa/Simbol-simbol Diagram Network
Pada perkembangannya yang terakhir dikenal dua simbol yaitu :
a.       Event on the node_ Peristiwa digambakan dalam lingkaran.
b.      Activity on the node_Kegiatan digambarkan dalam Lingkaran
Karena Event on the note cara penggambarannya lebih mudah, sering dan umum dipakai, maka dalamm buku ini bahasa/simbol yang dipakai adalah event on the node.
Penggunaan Bahasa/Simbol-Simbol :
Sebelum menggambarkan diagran Network Planning perlu diingat ;
a.       Panjang, pendek maupun kemiringan anak sama sekali tidak mempunyai arti, dalam pengertian letak pekerjaan, banyaknya duration maupun resource yang dibutuhkan.
b.      Aktivitas-aktivitas apa yang mendahului dan aktivitas-aktivitas apa yang mengikuti.
c.       Aktivitas-aktivitas apa yang dapat bersama-sama.
d.      Aktivitas-aktivitas itu dibatasi saat mulai dan saat selesai.
e.       Waktu, Biaya dan resource yang dibutuhkan dari aktivitas-aktivitas itu.
f.       Kepala anak panah menjadi pedoman arah dari tiap kegiatan.
g.      Besar kecilnya lingkarang juga tidak mempunyai arti, dalam pengertian penting tidaknya suatu peristiwa.
Anak panah selalu menghubungkan dua buah nodes, arah dari anak panah menunjukan urutan-urutan waktu.
Contoh :
Saai i harus sudah terjadi sebelum aktivitas A dapat dimulai. Demikian pula saat J belum dapat terjadi sebelum aktivitas A selesai dikerjakan.
Disamping notasi-notasi di atas, dalam penyusunan Network diperlukan dua perjanjian, untuk memudahkan penggambarannya, yaitu :
1.   Perjanjian I     : di antara dua saat ( nodes ) hanya boleh ada satu aktivitas ( panah ) yang menghubungkannya. Sebagai akibat dari Perjanjian I diatas, akan dapat timbul kesulitan dalam penggambaran Network. Untuk itu perlu dibuat suatu notasi lagi, yaitu :
( Panah terputus-putus ) aktivitas semu, dummy. Yang dimaksudkan dengan aktivitas semu adalah aktivitas yang tidak memakan waktu.
Untuk menjamin kesederhanaan penyusunan Network, perlu pula dibuat  perjanjian :
2.   Perjanjian II   : aktivitas semu hanya boleh dipakai apabila tidak ada cara lain untuk menggambarkan hubungan-hubungan aktivitas yang ada dalam suatu Network.
1.      Apa Gunannya Mengetahui Lintasan Kritis :
1.      Penundaan pekerjaan pada “Lintasan Kritis”, menyeabkan seluruh proyek tertunda penyelesaiannya.
2.      Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan-pekerjaan yang ada di lintasan kritis dapat dipercepat.
3.      Pengawasan/Control hanya “diketatkan” di lintasan Kritis saja. Maka pekerjaan-pekerjaan di jalur kritis :
-          Perlu pengawasan ketat agar tidak tertunda.
-       Kemungkinan di Trade off dengan crash program : dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya (lembur).
4.      Time slack (kelonggaran waktu) terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilalui Lintasan Kritis. Ini memungkinkan bagi manager untuk merealokasi/memindahkan tenaga kerja, alat-alat, dan biaya-biaya kepekerjaan-pekerjaan di lintasan kritis demi efisiensi.
 
2.      Penggunaan EET dan LET pada Network Planning
a.       Penggambaran NE, EET dan LET
Event dengan simbol lingkaran tadi, pertama-tama kita bagi menjadi 3 bagian, terlihat dalam gambra di bawah ini :
1.   NE        : Number of Event : adalah indeks untuk dari tiap peristiwa sejak mulai sampai dengan akhir dalam suatu diagram Network.
Pembagian nomor event awal dapat dimulai dari angka 0 atau 1. Kemudian diikuti pemberian nomor event yang lain, pada dasarnya sejalan dengan arah anak panah yang dimulai angka terkecil ke angka lebih besar dan diakhiri nomor terbesar untuk event akhir. Sehingga tidak ada nomor event yang sama, misalnya :
Contoh :
Disamping itu pula nomor event dapat menunjukan dan membedakan masing-masing kegiatan. Hal ini sangat bermanfaat sekali jika menggunakan komputer.
1.   EET      : Earliest Event Time : Waktu paling awal peristiwa itu dapat dikerjakan.
Cara mencarinya dengan menggunakan metode algorithma :
-          Mulai dari Event awal bergerak ke Event akhir dengan jalan menjumlahkan, yaitu antara EET ditambah duration.
-          Bila pada suatau Event, bertemu 2 atau lebih kegiatan EET yang dipakai waktu yang terbesar.
Contoh : Event No. 4, 5 , 6 ( Lihat Pada Gambar Dibawah )
1.   LET      : Lates Event Time : Waktu Paling Akhir peristiwa itu harus dikerjakan.
Cra mencarinya dengan menggunakan metode algorithma
-          Mulai dari Event akhir bergerak mundur ke Event No. 1 dengan jalan mengurangi, yaitu antara LET dikurangi duration.
Bila pada suatu Event, berasal 2 atau lebih kegiatan, LET yang dipakai waktu yang terkecil.
(http://sipil07.blogspot.com/2012/04/dasar-dasar-network-planning.html)


1. Sejarah dan Pengertian Network Planning
Pada perencanaan suatu proyek terdapat proses pengambilan keputusan dan proses penetapan tujuan. Untuk dapat melaksanakan proses ini perlu adanya informasi yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang tinggi. Proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan serta proses penyelenggaraan merupakan sistem operasi pada perencanaan proyek.
Bila perencanaan proyek merupakan sebuah total sistem, maka penyelenggaraan proyek tersebut terdiri dari dua sub sistem, yaitu sub sistem operasi dan sub sistem informasi. Sub sistim operasi menjawab pertanyaan “bagaimana cara melaksanakan kegiatan” sedang sub sistem informasi menjawab pertanyaan “kegiatan apa saja yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan”. Network planning merupakan sub sistem informasinya.
Konsep network ini mula-mula disusun oleh perusahaan jasa konsultan manajemen Boaz, Allen dan Hamilton (1957) yang berada dibawah naungan perusahaan pesawat terbang Lockheed. Kebutuhan penyusunan network ini dirasakan perlu karena adanya koordinasi dan pengurutan kegitan-kegiatan pabrik yang kompleks, yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain. Hal ini dilakukan agar perencanaan dan pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara sistimatis, sehingga dapat diperoleh efisiensi kerja.
Adanya network ini menjadikan sistem manajemen dapat menyusun perencanaan penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien. Di samping itu network juga dapat dipergunakan sebagai alat pengawasan yang cukup baik untuk menyelesaikan proyek tersebut. Diagram network merupakan kerangka penyelesaian proyek secara keseluruhan, ataupun masing-masing pekerjaan yang menjadi bagian daripada penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Pada prinsipnya network dipergunakan untuk perencaan penyelesaian berbagai macam pekerjaan terutama pekerjaan yang terdiri atas berbagai unit pekerjaan yang semakin sulit dan rumit.
Menurut Sofwan Badri (1997 : 13) dalam bukunya “Dasar-Dasar Network Planning” adalah sebagai berikut:
“Network planning pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian-bagian pekerjaan (variabel) yang digambarkan / divisualisasikan dalam diagram network”. Dengan demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana yang harus didahulukan, bila perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat dan tenaga dapat digeser ke tempat lain demi efesiensi.
Sedangkan menurut Soetomo Kajatmo (1977: 26) adalah:
“Network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek”. Adapun definisi proyek itu sendiri adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan (aktivitas) yang mempunyai saat permulaan dan yang harus dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tubagus Haedar Ali (1995: 38) yaitu:
“Network planning adalah salah satu model yang digunakan dalam penyelenggaraan proyek yang produknya adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek yang bersangkutan.
2. Manfaat Network Planning
Network planning merupakan teknik perencanaan yang dapat mengevaluasi interaksi antara kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat dirasakan dari pemakaian analisis network adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis (critical path) dalam hal ini adalah jalur elemen yaitu kegiatan yang kritis dalam skala waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
b. Dapat diketahui dengan pasti kesukaran yang akan timbul jauh sebelum terjadinya sehingga dapat diambil tindakan yang presentatif.
c. Mempunyai kemampuan mengadakan perubahan-perubahan sumber daya dan memperhatikan efek terhadap waktu selesainya proyek.
d. Sebagai alat komunikatif yang efektif.
e. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan proyek yang lebih ekenomis dipandang dari sudut biaya langsung dan penggunaan sumber daya yang optimum.
f. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-efek dari hasil yang dicapai suatu kegiatan terhadap keseluruhan rencana.
3. Bentuk Network Planning
Network adalah grafik dari suatu rencana produk yang menunjukkan interelasi dari berbagai aktivitas. Network juga sering disebut diagram panah, apabila hasil-hasil perkiraan dan perhitungan waktu telah dibubuhkan pada network maka ini dapat dipakai sebagai jadwal proyek (project schedulle). Untuk membentuk gambar dari rencana network tersebut perlu digunakan simbol-simbol, antar lain:
Network planningArrow / anak panah yang menyatakan aktivitas / kegiatan yaitu suatu kegiatan atau pekerjaan dimana penyelesaiannya membutuhkan durasi (jangka waktu tertentu) dan resources (tenaga, alat, material dan biaya). Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap kegiatan, dimana panjang dan kemiringan tidak berpengaruh.
.
Network planningNode / event, yang merupakan lingkaran bulat yang artinya saat peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari permulaan dan akhir kegiatan.
.
Network planningDummy /anak panah terputus-putus yang menyatakan kegiatan semu yaitu aktivitas yang tidak membutuhkan durasi dan resources.
.
Network planningDouble arrow / dobel anak panah yang menunjukkan kegiatan di lintasan kritis (critical path).
.
Contoh penggunaan simbol tersebut adalah sebagai berikut:
Network planningKegiatan A harus dilaksanakan sebelum kegiatan B demikian pula sebelum menyelesaikan kegiatan 3 maka kegiatan 1 dan 2 harus diselesaikan.
.
Network planningAwal dari seluruh kegiatan adalah kegiatan 1 dan untuk menyelesaikan seluruh proyek maka setelah kegiatan 1 ada 3 kegiatan yang harus diselesaikan yaitu menyelesaikan kegiatan 2, 3 dan 4 kemudian melaksanakan kegiatan 5 dan 6.
.
Network planningKegiatan A harus selesai sebelum kegiatan C, kegiatan B harus selesai sebelum kegiatan D Kegiatan C dan D harus selesai sebelum kegiatan F dimulai, tetapi kegiatan E sudah dapat dimulai walaupun hanya kegiatan D saja yang selesai dan seterusnya.
.
Network planningKegiatan B harus diselesaikan dalam jangka waktu yang pendek / kritis sedangkan kegiatan A, C, dan D harus Diselesaikan dengan adanya kelonggaran waktu untuk terlambat (float).
.
Sumber: grahacendikia.files.wordpress.com/2009
(http://www.duniakontraktor.com/network-planning/.html)

Jaringan Planning Manager - Jaringan Energi dan Infrastruktur Lingkungan - STANDAR

Sebagai anggota dari Tim Infrastruktur Jaringan Energi dan Lingkungan, Anda akan menjadi bagian integral dari tim Standar Perencanaan. Peran ini akan bertanggung jawab untuk menghasilkan Angkasa, besi, Perbaikan Pengurangan Energi / Energi dan Standar Bangunan Infrastruktur untuk mendukung Next Generation Networks untuk evolusi TELUS platform dan jasa. Standar-standar ini akan perlu untuk menjadi inovatif dan terintegrasi dengan AC, listrik DC dan sistem HVAC. Hal ini dilakukan dengan menggunakan proses perencanaan kolaboratif yang mendukung TELUS nasional (Wireline dan Mobilitas Switching Kantor) dari pantai ke pantai dan situs USA nya. Anda akan diharapkan untuk tim / lingkungan kolaboratif. Adalah penting bahwa pengembangan Standar harus diproduksi dalam konser dengan seluruh infrastruktur pendukung lainnya.

Kualifikasi

 
Diperlukan Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan:
  • Pengetahuan tentang ruang, besi, listrik AC, listrik DC, HVAC, efisiensi energi dan kebutuhan ruang dan komponen terkait
  • Pengetahuan tentang sistem jaringan telekomunikasi sebagai terkait dengan transportasi, akses, switching dan data dan bagaimana ruang dan jarak keterbatasan yang mempengaruhi konektivitas di dalam gedung
  • Pengetahuan tentang menulis teknis / dokumentasi dengan keterampilan menulis yang baik
  • Pengetahuan tentang Sistem IT, SAP, Aplikasi Microsoft Office, (dengan bakat untuk belajar / konsep fungsi sistem baru yang diperkenalkan, dll
  • Pengetahuan tentang pengembangan rencana bisnis dan analisis kelayakan ekonomi
  • Pengetahuan tentang telekomunikasi (Wireless dan Wireline)
  • Kemampuan untuk menangani secara efektif dengan vendor, dapat menantang mereka dengan berusaha memahami, menegosiasikan harga, menawarkan saran untuk perbaikan
  • Keterampilan kepemimpinan yang efektif dan fundamental
  • Keterampilan komunikasi verbal dan tertulis yang kuat, termasuk kemampuan presentasi yang solid
  • Keterampilan komunikasi yang baik untuk mendengarkan, untuk berbagi konsep dan ide
  • Kuat organisasi, perencanaan dan keuangan kecerdasan
  • Kemampuan untuk bekerja dengan pengawasan minimal
Pendidikan diperlukan / Sertifikasi dan Pengalaman:
  • Insinyur Profesional penunjukan atau setara
  • Pengetahuan tentang infrastruktur bangunan (Space, AC, DC dan HVAC) dan bagaimana energi jaringan infrastruktur dan lingkungan bekerja sama sebagai sebuah sistem, termasuk alarm
  • Pengalaman dalam menulis dokumen teknis
Siapa TELUS?
Kami tim berkinerja tinggi individu yang secara kolektif membuat TELUS salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Kanada. Penawaran konsumen yang kompetitif kami meliputi wireline, wireless, internet dan Optik TVT. Kami juga memberikan berbagai menarik dari produk dan jasa untuk usaha kecil, menengah dan besar, dan telah mengukir posisi kepemimpinan dalam kesehatan, energi, keuangan dan sektor publik pasar dengan solusi spesifik industri yang inovatif.
Tim TELUS adalah beragam seperti masyarakat kita hidup dan pelanggan yang kami layani. Kami juga bergairah tentang menciptakan kesuksesan bagi pelanggan kami, pemegang saham kita, masyarakat kita dan tim kami.
Apakah Anda berbagi semangat kami?
Pada TELUS, Anda membuat ramah ® kemungkinan masa depan.
Pada TELUS, kami berkomitmen untuk keragaman dan akses yang adil terhadap kesempatan kerja berdasarkan kemampuan.
(http://www.workopolis.com/jobsearch/job/14802540?uc=E12)